Pada tahun 1930, Dr. Henri Coandă seorang asal Rumania meneliti rahasia panjang umur suku Hunza di pegunungan Himalaya dan menemukan bahwa air yang diminum oleh suku Hunza berbeda dengan yang diminum oleh orang-orang pada umumnya, ternyata mereka meminum air alkali antioksidan yang terdapat pada mata air pegunungan Himalaya. Pada tahun 1950 para ilmuwan dari Jepang, Rusia, dan Korea melakukan penelitian untuk berusaha menemukan cara mendapatkan air alkali antioksidan dengan cara elektrolisis air untuk menghasilkan air alkali yang berionisasi negatif serta heksagonal sebagai “Air pencegah dan penyembuh berbagai macam penyakit”.